cherry blossom

cherry blossom
keindahan bunga sakura

Pengikut

*/ /* ---( page defaults )--- */ body { margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; font:$bodyfont; color:$textcolor; background: $PageBgColor } blockquote { margin: 0 0 0 30px; padding: 0px 0 0 20px; font-size: 88%; line-height: 1.5em; } blockquote p { margin-top: 0; } abbr, acronym { cursor: help; font-style: normal; } code { color: #f63; } hr { display: none; } img { border: none; } /* unordered list style */ ul { list-style: none; margin-left: 7px; padding: 0; } li { list-style: none; padding-left: 8px; margin-bottom: 3px; } /* links */ a:link { color: $linkcolor; text-decoration: none; } a:visited { color: $visitedlinkcolor; text-decoration: none; } a:hover { color: $linkhover; text-decoration: none; } a:active { color: $visitedlinkcolor; text-decoration: none; } /* ---( layout structure )---*/ #outer-wrapper { width: 918px; margin: 0px auto 0; text-align: justify; font: normal normal 100% Verdana, sans-serif; } #content-wrapper { margin-left: 0px; /* to avoid the border image */ width: 100%; } #main { float: right; width: 610px; margin: 0px; padding-right:60px; line-height: 1.5em; word-wrap: break-word; /* fix for long text breaking sidebar float in IE */ overflow: hidden; /* fix for long non-text content breaking IE sidebar float */ } #sidebar { float: left; width: 200px; padding-left: 40px; font: $sidebarfont; color: $sidebartextcolor; line-height: 1.4em; word-wrap: break-word; /* fix for long text breaking sidebar float in IE */ overflow: hidden; /* fix for long non-text content breaking IE sidebar float */ } #center {background:#fbdcef url('http://lh5.google.com/jvdmds/RuN0O1V20OI/AAAAAAAAAlo/4GBUbrmgI0E/valentine-2.jpg') repeat-y top left;} /* ---( header and site name )--- */ #header-wrapper { margin: 0; padding: 0px} #header { height:273px; width:918px; color: $pagetitlecolor; background:#750146 url('http://lh5.google.com/jvdmds/RuNy21V20LI/AAAAAAAAAk4/xIk9h083uzk/valentine-1.jpg') no-repeat top left; } #header h1 { width: 600px; font: $pagetitlefont; padding: 130px 0px 5px 60px; filter: glow(color=#000000,Strength=5); text-align: left; } #header h1 a { text-decoration: none; color: $pagetitlecolor; } #header h1 a:hover { color: $descriptioncolor;} #header .description { margin:-10px 0px 20px 60px; text-align: left; padding-right:20px; width:600px; font: $descriptionfont; color: $descriptioncolor; } /* ---( main column )--- */ h2.date-header { margin: 0; padding-left: 10px; font-size: 70%; color: $datecolor;} .post h3 { margin: 0; font: $titlefont; color: $titlecolor; border-bottom: 1px solid #f86493; border-top: 1px solid #f86493;} .post { margin-left:0; margin-right:0; margin-top:0; margin-bottom:1em; padding-left:10px; padding-right:0; padding-top:0; padding-bottom:1em } .post h3 a {color: $titlecolor; text-decoration: none;} .post h3 a:hover { color: $titlehovercolor; text-decoration: none; } .post-footer { margin: 0; padding: 0px; text-align: right; font-size: 88%; color:$footercolor;} .post img { padding: 6px; border-top: 1px solid #ddd; border-left: 1px solid #cccccc; border-bottom: 1px solid #c0c0c0; border-right: 1px solid #c0c0c0; } .feed-links { clear: both; line-height: 2.5em; color:$footercolor;} .blog-feeds { text-align: right; color:$footercolor; border-top: 1px solid #F86493;} #blog-pager-newer-link { float: right; } #blog-pager-older-link { float: left; } #blog-pager { text-align: center; } /* comment styles */ #comments { padding-top: 10px; font-size: 85%; line-height: 1.5em; color: $Commentscolor;} #comments h4 { margin: 20px 0 15px 0; padding: 8px 0 0 40px; font-family: "Lucida Grande", "Trebuchet MS"; font-size: 105%; color: $Commentscolor; height: 29px !important; /* for most browsers */ height /**/:37px; /* for IE5/Win */ } #comments ul { margin-left: 0; } #comments li { background: none; padding-left: 0; } .comment-body { padding: 0 10px 0 25px; } .comment-body p { margin-bottom: 0; } .comment-author { margin: 4px 0 0 0; padding: 0 10px 0 60px; color: #999; } .comment-footer { border-bottom: 1px solid #ddd; padding-bottom: 1em;} .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } /* ---( sidebar )--- */ .sidebar h2 { margin: 0 0 0 0; padding: 10px 0 0 0px; font: $sidebarheaderfont; color: $sidebarcolor; height: 32px; height: 32px !important; /* for most browsers */ height /**/:57px; /* for IE5/Win */ } .sidebar .widget { margin: 0; padding: 0 0 10px 10px; } .sidebar a {color: $sidebarlink; text-decoration: none;} .sidebar a:hover {color: $sidebarhover; } .sidebar li { } .profile-textblock { margin:.5em 0 .5em; } .profile-img { float: left; margin: 0 5px 5px 0; border: 1px solid #ddd; padding: 4px;} /* ---( footer )--- */ .clear { /* to fix IE6 padding-top issue */ clear: both; } #footer-wrapper {margin: 0px; padding:0 0 0 0; font-size: 71%; clear: both; } #footer {margin: 0; width: 918px; height:68px; background:#750146 url('http://lh4.google.com/jvdmds/RuNy3lV20MI/AAAAAAAAAlA/kdNIlMInsls/valentine-3.jpg') no-repeat top left; text-align:center; color: #de9bc5; } #footer-wrapper a { color: #de9bc5; text-decoration: none; line-height:68px;} #footer-wrapper a:hover{ color: #ffc; text-decoration: none;} /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #outer-wrapper, body#layout #main, body#layout #sidebar { padding-top: 0; margin-top: 0;} body#layout #outer-wrapper,body#layout #content-wrapper { width: 770px;} body#layout #sidebar { margin-right: 0; margin-bottom: 1em; } body#layout #header,body#layout #footer, body#layout #main { padding: 0; } body#layout #content-wrapper { margin: 0px; } #navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none } ]]>

Selasa, 18 Agustus 2009

Bunga Langka "Udumbara"

MENAKJUBKAN! Bunga legendaris Udumbara yang dipercayai umat Budha tumbuh setiap 3.000 tahun sekali, ditemukan tumbuh di dataran Engku Putri, Oleh umat Budha, bunga ini sebagai penanda datangnya Raja Sakral Falun (Roda Hukum). Penemuan bunga yang tumbuh 3.000 tahun sekali tersebut menjadikan Kota Batam sebagai tempat ke tujuh di dunia sebagai tempat tumbuhnya bunga langka ini.

Selain Batam, bunga tersebut sebelumnya ditemukan di Kota California Amerika Serikat, Australia, Korea, daratan China, Hong Kong, Singapura, Taiwan dan di Korea pada 1997.

Bunga itu tumbuh di daun tumbuhan yang lain. Warnanya putih dan berukuran sangat kecil. Sekilas mirip dengan sarang laba-laba yang menempel di daun.


Bunga Udumbara dipercaya datang ke dunia dengan cara-cara yang luar biasa. Bunga langka ini, sejauh ini telah ditemukan pada beberapa obyek, yaitu patung Buddha, pipa baja, jendela, daun-daunan, dan batu bata.

Menurut kitab Buddha, “Udumbara” adalah bahasa Sanskrit yang berarti “bunga keberuntungan dari surga.” Rol ke 8 dari kitab “Huilin Yin yi” (sebuah kitab Buddha), mengatakan: “Udumbara adalah lambang spiritual yang sangat baik, Bunga Surga, di dunia tidak terdapat bunga ini, di Kala sang Tathagatha atau Raja Roda Emas datang ke dunia, karena rahmat dan kebajikan yang sangat besar barulah akan membuat bunga ini muncul.”

Menurut kitab suci Budha kuno, warna putih “bunga Surga” selain menggambarkan kesan kelembutan juga menandakan datangnya Raja Sakral Falun atau Raja Roda Hukum umat Budha.

Berbeda dengan tempat tumbuhnya sebelumnya yang kebanyakan di patung Budha, pipa baja, jendela, daun-daunan, dan batu bata, di dataran alun-alun Engku Putri Batam Centre, bunga yang luar biasa langka itu hanya tumbuh di atas delapan daun beberapa bunga.

Bunga yang mungil, lembut dan memiliki tangkai lebih kecil dari rambut manusia itu berwarna putih, tumbuh dan menggantung pada tangkai-tangkai serabut halus.

Beberapa daun mempunyai 30 tunas kecil di atasnya tapi ada juga sebagian memiliki 40, 50 atau 60 tunas.

si cantik sakura

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atauaprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
bunga semi ganda
Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.
Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.
Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.
Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukanhanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).
Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.
Konsumsi bunga sakura
Daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Teh bunga sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.
Jenis-jenis bunga sakura
Sebagian besar jenis pohon sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak zaman Meijiadalah hasil persilangan pohon sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis sakura) sebagai sakura.
Pada zaman dulu sebelum ada jenis someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga sakura yang mekar di pegunungan yang disebut yamazakura danyaezaki no sakura sebagai sakura. Di saat mekarnya bunga sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di Pegunungan Yoshino (Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.
Beberapa jenis sakura:
Edohigan
Edohigan adalah sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan edohiganadalah ishiwarizakura dan yamadakashinyozakura yang termasuk pohon sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis edohiganyang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.
Hikanzakura
Hikanzakura atau disebut juga kanhizakura adalah sakura yang tersebar mulai dari wilayah Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa.Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Bagi orang Okinawa, kata "sakura" sering berarti hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.
Shidarezakura
Fuyuzakura
Fuyuzakura (sakura musim dingin) adalah jenis pohon sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember.Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat fuyuzakura yang terkenal.

Sakura dan buah ceri
Buah ceri dari pohon sakura yang untuk dinikmati bunganya
Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.
Pohon sakura yang menghasilkan buah ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah ceri terbesar di Jepang berada di Prefektur Yamagata. Buah ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis sato nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.

Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura
Di tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.
Daerah Kanto:
Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino)
Daerah Tokai:
Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)
Daerah Kansai:
Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)

si putih edelwise

Edelweis Anaphalis javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
Perhatikan daunnya yang panjang, tipis dan berbulu lebat serta bagian tengah bunganya yang berwarna oranye dan kepala bunga yang menyerupai bunga aster. Bunga Edelweis bisa mencapai umur lebih dari 100 tahun, untuk itulah disebut bunga abadi. Jenis ini tumbuhan perintis yang kuat dan mulai mendiami lereng yang tandus akibat kebakaran. Edelweis cocok tumbuh pada kondisi panas terik di daerah terbuka di kawah dan puncak, tidak bisa bersaing untuk tumbuh di hutan yang gelap dan lembab.
Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan - potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

;;